Tragedi Pagi Hari: Kebakaran Hanguskan Warteg di Penjaringan, Satu Korban Jiwa
Suasana pagi di kawasan Penjaringan yang biasanya tenang mendadak berubah menjadi kepanikan. Api tiba-tiba melahap sebuah rumah makan sederhana atau warteg yang terletak di kawasan padat penduduk. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 09.10 WIB ini sontak membuat warga sekitar panik dan berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Warteg yang menjadi sumber mata pencaharian sekaligus tempat makan langganan warga setempat, kini hanya menyisakan puing-puing hangus dan asap tebal yang membumbung ke langit. Api diketahui dengan cepat menyebar ke seluruh bagian bangunan, membuat proses evakuasi berlangsung dramatis dan menegangkan.
Petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Disgulkarmat) DKI Jakarta bergerak cepat. Delapan unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi bersama puluhan personel. Mereka bekerja keras melokalisir titik api agar tidak merembet ke bangunan sekitar yang berdempetan rapat.
“Objek rumah makan warteg, situasi proses pemadaman api dapat dilokalisir,” demikian laporan resmi yang disampaikan Command Center Disgulkarmat.
Setelah lebih dari satu jam berjuang, akhirnya api berhasil dijinakkan sebelum meluas lebih jauh. Namun, di balik keberhasilan pemadaman tersebut, tersimpan kabar duka. Satu orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa ini. Belum diketahui identitas korban secara resmi, namun diduga kuat korban merupakan penghuni atau karyawan dari warteg tersebut.

Baca Juga : Kasus Pelecehan di Pesawat: Pria Berinisial IM lulusan dari fakultas kedokteran Ditangkap Polisi
“Satu orang meninggal dunia,” tulis laporan dari Command Center.
Hingga saat ini, penyebab pasti dari kebakaran masih dalam penyelidikan. Dugaan awal menyebutkan bahwa korsleting listrik bisa menjadi pemicu, namun pihak berwenang masih akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi di lokasi.
Warga sekitar yang menjadi saksi mata mengaku melihat asap keluar dari bagian dapur warteg sebelum api membesar.
“Tiba-tiba asap tebal keluar, terus langsung besar apinya. Kami langsung panggil pemadam,” ujar Rini, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.
Peristiwa ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama di kawasan padat penduduk dan bangunan semi permanen. Pemerintah daerah pun terus mengimbau warga untuk memastikan instalasi listrik dan peralatan dapur aman digunakan, terutama di bangunan usaha seperti warteg yang beroperasi setiap hari.
Kini, suasana di lokasi kejadian telah kembali kondusif, namun luka emosional masih terasa. Sebuah warteg yang menjadi tempat berkumpul, makan, dan hidup bagi banyak orang telah tiada. Dan lebih tragis lagi, satu nyawa melayang dalam insiden yang sebenarnya bisa dicegah.
Semoga pihak berwenang segera mengungkap penyebab pasti kebakaran ini, dan semoga kejadian serupa tak terulang di masa depan.